Kamis, 01 September 2011

Buah Noni

Sejak 2000 tahun lalu, buah NONI sudah dikenal dan dipergunakan untuk meningkatkan kesehatan khususnya oleh penduduk di daerah tropis. Hingga sekarang khasiatnya banyak di gunakan untuk berbagai hal, terutama untuk penyembuhan berbagai macam penyakit. Klasifikasi Noni Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Noni sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik. 60 jenis tidak dapat dimanfaatkan (Beracun), jadi Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai manfaat, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia (Morinda Citrifolia L adalah bahan utama Tahitian Noni Juice).


Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai “Queen of The Morinda”. Spesies tanaman ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia. Adapun Nama-nama Ilmiah Morinda Citrifolia adalah Filum: Angiospermae, Sub filum: Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies: citrifolia.

Noni termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.S ejarah Pemanfaatan Noni berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu.

Dalam bahasa setempat disebut “Noni” adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa. Bangsa Polinesia memanfaatkan “Noni” untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan Noni diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Noni dalam resep pengobatannya. Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Noni juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Noni, dan kemudian diberi nama “Morindone” dan “Morindin”. Dari hasil penemuan inilah, nama “Morinda” diturunkan. Berikut adalah tabel sejarah perkembangan Morinda Citrifolia :

.:. 100 M Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit Noni.

.:. 1849 Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Noni, yaitu Morindon dan Morindin


.:. 1860 Penggunaan Noni yg di gunakan utk pengobatan mulai ditulis dlm literatur Barat.


.:. 1950 Penemuan zat antibakteri pada buah Noni.1960-1980 Riset-riset ilmiah dilakukan

untuk membuktikan bahwa Noni dapat menurunkan tekanan darah tinggi.


.:. 1972 Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian ttg Xeronine dan Noni.


.:. 1993 Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Noni.

Orang-orang Eropa mengetahui khasiat Noni sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778). Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Noni mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat.

Penduduk di kepulauan Pasifik Selatan telah menggunakan Noni untuk meningkatkan kesehatan hidup mereka. Noni tumbuh secara lebat di kepulauan French Polynesia bagaikan buah dari surga untuk umat di muka bumi ini, atau lebih dikenal sebagai Nono-Tahiti, yang rindang dan bebas polusi (Jauh dari hiruk pikuk aktifitas manusia dan polusi-polusi buatan manusia). Di kepulauan tropis ini, buah noni digunakan untuk membuat Noni Juice.

Untuk mendapatkan tingkat efektifitas yang optimal maka Noni Juice harus memiliki beberapa karakteristik, yaitu : Tumbuh dilingkungan tropis yang bebas polusi dan tidak tercemar. Dipetik oleh penduduk setempat yang berdasarkan tradisi tahu kapan dan bagaimana cara memetiknya, dan harus diproses dan dikemas dibawah pengawasan yang ketat sehingga tidak tercemar dan tidak kehilangan unsur-unsur naturalnya yang berguna.

NONI yg tumbuh lebat di kepulauan French Polynesia adalah jenis “Morinda Citrifolia” dan merupakan Raja Tanaman Obat yang sangat Fenomenal dengan beberapa KHASIAT UTAMA yaitu:

:: Sumber Kehidupan
:: Mengatasi Banyak Masalah Penyakit
:: Terapi Pembantu yang Sangat Potensial.
:: Vital Nutrient (150 PhytoNutrient)
:: Super Supplements dan Super Anti-Oxidant.
:: Tanaman Obat yang Sangat Kuat-. Kandungan Essensial yang Sangat Tinggi.
:: Forefront Of Alternative Medecine.

Perusahaan Tahitian Noni International (TNI) merupakan perusahaan yang pertama kali memasarkan produk berbahan dasar noni dari kepulauan French Polynesia ini ke seluruh dunia dan memiliki laboratorium serta tempat Pemrosesan Terbesar, Research Center, Pemrosesannya dengan Teknologi Tinggi yang dikhususkan untuk mengolah tanaman noni.

Tahitian NONI Juice suatu merek yang produk-produknya berbahan dasar Buah, Tangkai dan Daun noni. Pemrosesannya dikerjakan dengan sangat teliti berdasarkan hasil riset yang dapat dibuktikan. Hingga sekarang riset-riset terus dilakukan oleh banyak lembaga independen, rumah sakit, para peneliti, dan Universitas di dunia. Khasiat Tahitian NONI Juice sangat baik, dan telah terbukti dari penelitian secara Human Clinical Trials.

Tahitian NONI Juice adalah suatu merek yang produk-produknya berbahan dasar daun & buah noni. Pemrosesannya dikerjakan dengan sangat teliti berdasarkan hasil riset yang dapat dibuktikan.Tahitian Noni International menjadi satu-satunya perusahaan yang memegang gelar “The Expert in Noni”.

Perkembangannya tercatat dalam sejarah dunia bisnis global modern sebagai “The Fastest Growing Company”, di dunia (By Griffin Hills Consultant, Forbes-500) dengan menguasai 95% pangsa pasar dunia. berdasarkan Produk unggulan TNI yakni Tahitian NONI Juice telah diuji oleh praktisi medis di dunia.Pada tahun 1996 perusahaan Tahitian Noni International mulai berdiri dan membawa keajaiban dari tanaman noni kepada dunia, menggabungkan Peninggalan Kuno dengan Ilmu Pengetahuan Modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar